Saprolegnia dan Achyla
Kedua patogen bakal menyergap jaringan luar lobster yang luka dan juga menyerang telur. Mereka dapat menghambat pernafasan sehingga telur mati dan tidak menetas. Pada tubuh ditandai tumbuhnya sekumpulan benang halus seperti kapas. Cendawan itu menyebabkan napsu makan menurun. Stamina pun memburuk dan akhirnya mati.
Bila lobster telanjur terinfeksi cendawan itu, ia mesti direndam larutan Malachite Green 2-3 ppm selama 30-60 menit. Cara lain dengan mengolesi bagian yang terserang dengan PK (kalium permanganat) 10 ppm. Serangan pada telur bisa ditangani dengan merendam tanaman air dalam bak penampungan telur seperti kakaban, eceng gondok, dan ijuk dalam larutan Malachite Green 2 ppm selama 30-60 menit. Semua jurus itu dapat diulangi 2-3 kali dengan selang 3 hari.
Cacing jangkarCacing Lernaea cyprinacea dan Lernaea carassii menembus jaringan tubuh dengan kaitnya yang menyerupai jangkar. Lobster yang dijangkiti cacing tampak bersungut di bagian insang. Akibatnya lobster kekurangan darah, kehilangan bobot tubuh, dan kemudian mati. Cacing jangkar dapat dibasmi dengan merendam lobster terinfeksi pada air garam sebanyak 20 g dilarutkan dalam 1 liter air selama 10-20 menit.
Argulus foliaceus
Serangan predator argulus pada lobster ditandai adanya bintik merah pada tubuh. Racun Argulus foliaceus menyebabkan kematian pada lobster akibat anemia dan kehilangan banyak darah. Racun yang melukai kulit itu bisa mengundang infeksi saprolegnia yang makin menggenapkan penderitaan lobster.
Untuk mengatasinya rendam lobster dalam 1 ml lysol yang dilarutkan dalam 5 liter air selama 15-60 detik. Selanjutnya rendam dalam sodium permanganat 1 g dilarutkan dalam 100 l air selama 1,5 jam. Pemberian Neguvon, Masoten, dan Lindane dilakukan bila telah mencapai stadium puncak. Sebab ketiganya bersifat racun yang bisa membahayakan lobster.
Walaupun belum terjangkit, peternak yabby Australia mesti waspada lantaran penyakit bisa menyerang kapan saja. Segera mungkin jauhkan segudang penyakit yang bisa menghantui kesehatan si capit merah. (Hanni Sofia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar